Skip to main content

Posts

Featured

Menuliskan yang Ditakutkan

Saya harus menulis ini sebagai langkah yang saya harap menjadi awal rekonsiliasi saya dengan diri saya sendiri. Bertahun-tahun yang lalu mungkin sepuluh tahun silam saya jatuh cinta dan berpacaran dengan betul. Jadi saat itu adalah saat di mana saya mengalami perasaan menyayangi orang lain yang bukan saya sendiri dan bukan keluarga saya. Rasanya menyenangkan, walaupun ibu saya selalu berpesan, "Janganlah terlalu menyayangi seseorang hingga memberikan segalanya dan mengenyampingkan harga dirimu". Sambil terus membiarkan perasaan saya larut, sambil saya juga tetap menjaga diri saya sendiri agar tidak terlalu jatuh, berusaha mengingat pesan ibu. (Walaupun ujungnya jatuh juga). Dua tahun kami menjait kenangan satu sama lain, ada saja tentu di mana berselisih paham. Mungkin saya salah, tapi seingat saya, saya bukan perempuan yang menyebalkan. Jika saya mendengar bagaimana dinamika romansa teman-teman saya yang lain, saya bergidik karena tidak jarang pasangan-pasangan ini saling me

Latest Posts

Maybe this is the reason now I often cry

What I don't talk about when I...

Bicara Isi Kepala (Cognitive Science)

"Kucumbu Tubuh Indahku": Kesedihan, Tubuh, Diam

Saya Pulang Sebentar

Tenaga Pendidik dan Feedback, Komponen Penting dalam Pendidikan (Mengacu pada Penelitian Meta Analisis John Hattie)

Perpisahan dan Melekatnya Orang-Orang

BFD (Tulisan Pengalaman yang Santai)

Panjat Sosial dalam The Talented Mr Ripley